Minggu, 31 Januari 2010

PENDAHULUAN

Bismillahirrahmanirrahim

“Muslim yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah swt daripada muslim yang lemah”. (diriwayatkan Bukhari & Muslim)

Demikian sabda Rasulullah Nabi Muhammad saw, dimana kuat yang dimaksudkan di sini adalah kuat untuk “melindungi/mempertahankan” akidah agama, iman dan takwa kepada Allah swt. Dan untuk itu dibutuhkan berbagai kuat di berbagai bidang, seperti kuat di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Namun, apakah berbagai kuat itu bisa diwujudkan oleh orang-orang yang lemah dan penyakitan?

Jadi bisa kita simpulkan bahwa komponen utama atau dasar dari berbagai kuat itu adalah manusia yang kuat jasmani, rohani, iman & takwanya. Hal ini diperjelas dalam hadits Rasulullah Nabi Muhammad saw sebagai berikut :

“Hari inilah (hari yang menentukan) sosok keimanan yang seutuhnya berhadapan dengan sosok kekafiran yang sempurna; tidak ada pedang melainkan dzulfiqar dan tiada laki - laki kecuali Ali”. (diriwayatkan Bukhari & Muslim)

Demikianlah pujian untuk keimanan dan keberanian (semangat jihad) Ali bin Abi Thalib r.a menjelang “duel maut” menghadapi 100 pendekar kaum kafir Quraisy yang kejam dan ditakuti.

Bagaimana mungkin seorang diri bersenjata sebilah pedang, bisa menghadapi 100 orang yang juga bersenjatakan pedang? Tentunya dapat diyakini bahwa Sayyidina Ali r.a memiliki ketrampilan beladiri yang sangat tinggi disamping memiliki “tubuh” dengan kekuatan yang melebihi kekuatan 100 pendekar kafir Quraisy.

Bisa juga ada orang yang berpikir : kekuatan yang melebihi kekuatan sumo dan juara dunia angkat berat itu asli atau bantuan jin/syaitan? Untuk itu, penjelasannya dapat berpedoman pada sabda Rasulullah Nabi Muhammad saw sebagai berikut :

“Akulah kota ilmu dan Ali adalah pintunya, barang siapa yang bersungguh- sungguh mencari ilmuku, seyogyanya datang lewat pintunya”. (diriwayatkan Bukhari dan Muslim)

Jadi agar tidak tersesat atau menjadi musyrik dalam mempelajari ketrampilan beladiri dan tenaga asli (kekuatan fisik + tenaga dalam). Maka sumber-sumber itu haruslah berasal dari Allah swt. Yang diturunkan melalui Rasulullah saw (kota ilmu) dan menghasilkan keimanan/ketakwaan kepada Allah swt dan keberanian serta kekuatan sebagaimana yang dimiliki Ali r.a (pintu kota ilmu).

Perguruan ilmu tenaga dalam Teratai Putih merupakan seni bela diri dengan menggunakan Tenaga Dalam yang berazaskan Pancasila.

Tujuan :

Tujuan Perguruan Tenaga Dalam Teratai Putih adalah terbinanya manusia muslim yang sehat lahir batin, jujur, ikhlas, tabah dan percaya diri sendiri berdasarkan UUD ’45 guna bekal menuju prestasi yang diridhoi oleh Allah SWT.

Organisasi :

Perguruan Tenaga Dalam Teratai Putih, merupakan sebuah organisasi independent yang tidak terkait ataupun berafiliasi dengan organisasi massa, organisasi politik maupun golongan.

Keanggotaan :

Keanggotaan dalam Teratai Putih, terdiri dari :

  1. Anggota Biasa
  2. Senior
  3. Anggota Khusus

. Arti dan makna lambang Perguruan :

1. Bentuk : Segi empat

2. Warna :

Dasar Hitam melambangkan kejujuran. Anggota Teratai Putih mengutamakan kejujuran dalam ucapan dan tindakannya.

Putih, melambangkan kesucian. Anggota Teratai Putih senantiasa menjaga kesucian hati dan pikiran dalam bermasyarakat.

Kuning Emas, melambangkan emas dan emas melambangkan kemuliaan, artinya anggota Teratai Putih senantiasa mengutamakan sikap, perilaku dan budi pekerti yang mulia.

Bunga Teratai : Melambangkan permukaan atau selalu berada di atas, artinya anggota Teratai Putih selalu ingin tampil di depan atau di atas pentas dalam mengaplikasikan ilmunya dan mengabdikan dirinya kepada agama, Negara dan bangsa.

3. Sepasang Telapak Tangan : Melambangkan kekuatan tenaga dalam

yang selalu digunakan untuk menegakkan

kebenaran dan mencegah kebatilan.

4. Sepasang Sayap : Melambangkan cita-cita Perguruan

Teratai Putih yang tinggi untuk mencetak generasi muda dan warga Indonesia yang berbudi luhur, berpandangan luas dan bijaksana. Bulu sayap berjumlah 6 melambangkan rukun Iman Islam.

5. Mata Rantai : Melambangkan ikatan persaudaraan yang

kokoh, kuat dan tidak terputus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Latihan mendeteksi power tenaga dalam dengan kepekaan tangan.

Anak-anak Teratai Putih: Udin, Rio, Ingwi, Febri, Ganang, dan Ardi tengah melatih kepekaan tangan.

Duel

Duel
Dua anggota Teratai Putih berduel